MOTIVASI

MOTIVASI
A. PENGERTIAN
Motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Motivasi ini dimaksudkan untuk memberikan daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya (Manulang , 2002).:
Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu (Martoyo, 2000)
Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sehingga mereka mau bekerja ikhlas. Motivasi berasal dari motive atau bahasa latinnya, yaitu movere yang berarti “mengerahkan”. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual.

B. JENIS-JENIS MOTIVASI
Pada dasarnya, jenis motivasi tersebut dapat dibagi tiga yaitu sebagai berikut :
1. Material incentive : pendorong yang dapat dinilai dengan uang.
2. Semi material incentive
3. Non material incentive :
yang tak dapat dinilai dengan uang seperti,
- Penempatan yang tepat
- Latihan sistematik
- Promosi yang obyektif
- Pekerjaan yang terjamin
- Keikutsertaan wakil-wakil karyawan dalam pengambilan keputusan
- Kondisi pekerjaan yang menyenangkan
- Pemberian informasi tentang perusahaan
- Fasilitas rekreasi
- Penjagaan kesehatan
- Perumahan, dsb.

C. TEORI MOTIVASI
Ada beberapa teori tentang motivasi, di antaranya adalah :
1. Teori Hirarki Kebutuhan (Maslow)
Teori ini dikemukakan oleh Abraham H. Maslow. Teori ini menyatakan bahwa motivasi kerja ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan kerja baik secara biologis maupun psikologis, baik yang berupa materi maupun non-materi. Kebutuhan manusia ini dikategorikan dalam lima tingkatan dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, yaitu sebagai berikut :
a. Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs)
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar yang berkaitan langsung dengan kehidupan manusia. Apabila kebutuhan ini sudah terpenuhi maka dapat diikuti oleh pemenuhan kebutuhan lainnya.
b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)
Kebutuhan ini dapat dikatakan sebagai keinginan manusia untuk mendapatkan kemanan saat bekerja, perasaan aman yang menyangkut masa depan karyawan.



c. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Manusia adalah makhluk sosial sehingga suka, bahkan butuh untuk berhubungan dengan orang lain dan menjadi bagian dari yang lain.
d. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Melalui berbagai macam upaya, seseorang ingin dirinya dipandang penting. Namun kebutuhan akan prestise ini pada dasarnya memiliki batasan tertentu. Apabila seseorang meraa telah sampai pada tingkat yang dianggapnya ”puncak”, maka persoalannya bukan lagi pada peningkatan prestise melainkan bagaimana cara mempertahankannya.
d. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan manusia yang paling tinggi. Pada hakekatnya kebutuhan ini mendorong orang untuk mampu melakukan apa yang dia mampu lakukan dalam perwujudan diri yang terbaik.
2. Teori Erg
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer. Teori ini mengungkapkan adanya tiga kebutuhan pokok manusia, yaitu :
a. Existence (E) : yaitu kebutuhan untuk bisa hidup dan tetap eksis dengan kebutuhan-kebutuhan yang kita perlukan.
b. Relatedness (R) : yaitu kebutuhan untuk berhubungan dan mempunyai relasi dengan orang lain.
c. Growth (G) : yaitu kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki suatu kreativitas dan produktivitas terhadap diri sendiri dan lingkungan, hal ini berguna dalam proses pertumbuhan seseorang.


3. Teori Kebutuhan McCleland
Teori ini juga disebut sebagai Teori Motivasi Prestasi, teori ini dicetuskan oleh David McCleland. Teori ini menekankan bahwa kebutuhan seseorang terbentuk melalui proses belajar dan diperoleh dalam interaksinya dengan lingkungan.
4. Teori Dua Faktor
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg yang menjelaskan 2 faktor motivasi, yaitu :
a. Faktor Higienis : yaitu faktor-faktor yang dapat menyebabkan ataupun mencegah ketidak puasan. Faktor ini meliputi gaji, kondisi kerja, status, dan lainnya.
b. Faktor Motivasi : yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan isi pekerjaan atau sifat-sifat pekerjaan tersebut yang membawa pada pengembangan sikap positif dan merupakan pendorong pribadi. Faktor ini meliputi tanggung jawab, prestasi, tantangan pekerjaan, penghargaan, upaya karyawan, pengembangan potensi, dan lainnya.
4. Teori Harapan/ Ekspentasi
Pencetus teori ini adalah Victor Vroom. Teori ini mengungkapkan bahwa motivasi dapat muncul apabila seseorang mempunyai harapan atas apa yang dikerjakannya. Dan saat mereka berupaya untuk mencapai pengharapan tersebut, mereka yakin dan melakukan hal-hal tertentu guna mencapai apa yang diharapkannya.

5. Teori X dan Y (Mc. Gregor)
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc.Gregor. Douglas membedakan 2 tipe pekerja, yaitu tipe X dan tipe Y. Tipe X adalah para karyawan yang rata-rata malas bekerja, tidak mau bekerja sama, karyawan tidak mempunyai ambisi untuk mencapai prestasi, dan terkadang lebih mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan Tipe Y adalah karyawan yang enerjik, mempunyai semagat kerja, berorientasi kepada perkembangan, dan tertarik untuk menjadi lebih produktif.

6. Teori Motivasi Klasik
Teori ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa karyawan hanya termotivasi pada uang semata. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan.

D. TUJUAN DAN MANFAAT MOTIVASI
Adapun tujuan dan manfaat dari motivasi menurut Dr. Sowatno (2001:147), diantaranya sebagai berikut :
• Mendorong gairah dan semangat kerja.
• Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai.
• Meningkatkan produktifitas kerja pegawai.
• Mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan.
• Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai.
• Mengefektifan pengadaan pegawai.
• Menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik.
• Meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai.
• Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
• Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
• Menigkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku, dan sebagainya.

E. MASALAH DALAM MOTIVASI
Ada perbedaan antara masalah motivasi dengan masalah untuk kerja. Masalah motivasi timbul apabila terdapat kesenjangan antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan, dan kesenjangan tersebut disebabkan oleh kurangnya usaha yang dilakukan. Sementara masalah untuk kerja timbul apabila perilaku kerja seseorang berada di bawah yang diharapkan, dan masalah tersebut bukan disebabkan oleh rendahnya motivasi melainkan dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
- Masalah komunikasi : dalam hal ini, kegagalan dlam melaksanakan suatu tugas disebabkan oleh persepsi yang salah atas apa yang diharapkan.
- Masalah kemampuan/keterampilan : seorang karyawan kurang memiliki kemampuan fisik maupun mental untuk melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.
- Masalah pelatihan : dalam hal ini kemampuan kerja tetap akan kurang memadai terlepas dari tingkat motivasi, sampai suatu pelatihan telah diberikan.
- Masalah kesempatan : seorang karyawan mengetahui apa dan bagaimana yang seharusnya dilakukan namun terkendala oleh kondisi lingkungan, seperti misalnya kekurangan peralatan atau metode yang sudah usang.

Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ILMU PARIWISATA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger