definisi komunikasi lintas budaya

Berbicara mengenai komunikasi antar budaya, maka kita harus melihat dulu
beberapa defenisi yang dikutif oleh Ilya Sunarwinadi (1993:7-8) berdasarkan
pendapat para ahli antara lain :


a. Intercultural Communication: A Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya (intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain (Samovar & Porter, 1994, p. 19).

b. Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (2003, p. 13).

c. komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.

d. Suatu proses pengiriman pesan yang dilakukan oleh anggota dari suatu budaya tertenti kepada anggota lainnya dari budaya lain

e. Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya.


f. Sitaram (1970) : Seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak
yang berbeda kebudayaan (intercultural communication…….. the art of
understanding and being understood by the audience of mother culture).

g. Samovar dan Porter (1972) : Komunikasi antar budaya terjadi manakalah bagian
yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut membawa serta latar belakang
budaya pengalaman yang berbeda yang mencerminkan nilai yang dianut oleh
kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan nilai (intrcultural
communication obtains whenever the parties to a communications act to bring
with them different experiential backgrounds that reflect a long-standing deposit
of group experience, knowledge, and values).

h. Rich (1974) : Komunikasi antar budaya terjadi ketika orang-orang yang berbeda
kebudayaan (communication is intercultural when accuring between peoples of
different cultures).

i. Stewart (1974) : Komunikasi antara budaya yang mana terjadi dibawah suatu
kondisi kebudayaan yang berbeda bahasa, norma-norma, adat istiada dan
kebiasaan (interculture communications which accurs under conditions of cultural
difference-language, cunstoms, and habits).

j. Sitaram dan Cogdell (1976) : Komunikasi antar budaya …interaksi antara para
anggota kebudayaan yang berbeda (intercultural communications …….interaction
between members of differing cultures).

k. Carley H.Dood (1982) : Komunikasi antar budaya adalah pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan dalam konteks perbedaan kebudayaan yang
menghasilkan efek-efek yang berbeda (intercultural communication is the
sending and receiving of message within a context of cultural differences
producing differential effects).

l. Young Yun Kim (1984) : Komunikasi antar budaya adalah suatu peristiwa yang
merujuk dimana orang – orang yang terlibat di dalamnya baik secara langsung
maupun tak tidak langsung memiliki latar belakang budaya yang berbeda
(inercultural communication…refers ti the communications phenomenon in which
2002 digitized by USU digital library 3
participant, different in cultural background, come into direct or indirect contact
which ane another).

 

anda dapat menghubungi saya melalui form ini.pasti saya balas,thanks


Your Name
Your Email Address
Subject
Message
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

 

Kode etik profesi seorang pramuwisata

Kode etik profesi seorang pramuwisata adalah ;
  • Seorang pramuwisata harus memberi kesan yangbaik mengenai kebudayaan, agama dan negaranya bila memandu wisatawan
  • Seorang pramuwisata harus menjaga penguasaan diri yang tinggi dan memperhatikan penyajian pribadi termasuk kebersihan dan penampilan
  • Seorang pramuwisata harus sanggup menciptakan suasana yang hangat dan gembira dan sopan santun yang mencerminkan budaya Indonesia
  • Seorang pramuwisata harus memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada semua wisatawan dan tidak mengharapkan atau mohon komisi atau hadiah
  • Seorang pramuwisata harus mengerti kebudayaan dan latar belakang wisatawan dan memastikan wisatawan bertingkah laku layak dengan mematuhi peraturan-peraturan hukum dan adat istiadat social Indonesia dan menghindari keinginan untuk merusak.
  • Seorang pramuwisata harus menghindari diskusi dan perbedaan pendapat mengenai agama, adat istiadat sosial, diskriminasi rasial dan sistem politik di negara wisatawan
  • Seorang pramuwisata harus memberikan informasi yang jelas mengenai berbagai aspek tour, bila pramuwisata tidak yakin tentang suatu informasi ia harus mencari informasi tersebut dan memberitahukannya kemudian
  • Seorang wisatawan tidak boleh menjelekkan Perusahaan tempatnya bekerja, teman teman sejawat atau komponen lainnya dari aktivitas wisatawan
  • Seorang pramuwisata tidak diperkenankan untuk membicarakan masalah pribadinya dengan wisatawan dengan maksud untuk memperoleh uang atau bantuan lainnya
  • Pada akhir tour seorang pramuwisata harus sudah memberikan kesan yang baik pada wisatawan sehinggga mereka ingin datang lagi.




Bagaimana menjadi seorang pemandu wisata/pramu wisata yang baik?

Tour operator dan beberapa pekerja pramuwisata bertugas untuk memberikan informasi tentang tempat yang dikunjungi wisatawan.
Pramuwisata semestinya memiliki pengetahuan yang luas. Selama pelatihan coba dipahami sebanyak mungkin tentang sebuah tempat secara menyeluruh dan harus mampu beradaptasi dari satu topic ke topic lainnya dengan cepat. Tetapi perlu dipahami dan dipegang beberapa pengetahuan kunci yaitu anda harus mampu menjelaskan apa yang wisatawan anda sukai dan harus mampu menarik perhatian mereka.
Komentar dari pemandu wisata diupayakan agar menarik, langsung dan menyeluruh dan antusias.. Rasa humor juga hal yang penting dalam pemandu wisata, namun humor tersebut juga harus tepat. “menjaga keseimbangan” adalah kemampuan penting dan komentar dari pemandu wisata harus sesuai dengan grup tournya. Group taman kanak-kanak dan group artsitek sangat berbeda.
Wisatawan akan banyak menanyakan pertanyaan sebagai seorang pemanduwisatawa maka harus bersikap bersahabat, menolong atau memberitahu, dan dekat. Sebagai pemandu wisata tidak boleh mengklaim diri tahu segalanya karena bukan manusia super. Jika tidak tahu jawaban sebuah pertanyaan maka sebaiknya anda jujur dan mengatakan “saya akan mencari tahu untuk anda”.pertanyaan bisa saja banyak. Seorang guide harus dapat menghentikan dan bertindak santai sesuai dengan susunan acara yang sebenarnya.
Seorang pramu wisata kadang mengambil peran sebagai guru, penghibur, duta atau perwakilan, perawat dan menjadi bos. Sebagai seorang guru pramuwisata memberikan informasi pada wisatawan. Selain itu pramuwisata juga berperan sebagai perawat karena terkadang ada wisatawan yang menderita penyakit ringan (terkadang berat). Jadi pramu wisata paling tidak menguasai pertolongan pertama.
Sebagai seorang pramuwisata anda juga berperan sebagai duta untuk Negara anda dan pekerjaan andalah untuk mempromosikannya. Sebagai duta anda sebaiknya memahami tentang diplomasi dan bagaimana membuat orang tetap senang.
Anda juga sebagai bos yang memastikan urutan susunan acara berjalan dengan lancar. Anda sering berkuasa dalam melakukan pemeriksaan check in dan out hotel, tas, uang dan lainnya.
Yang terpenting adalah sebagai pramuwisata anda harus menyukai orang. Anda berusaha memperlakukan mereka dengan sama. Jangan terlalu mendukung atau mengayomi tetapi perlakukan setiap orang seperti “orang yang sangat penting” untuk Negara kamu. Tapi kebanyakan menikmati hal ini
 

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
 Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka  sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup  sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
 Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
 adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
 

SISTEM INFORMASI UNTUK OPERASI, MANAJEMEN, DAN KEUNTUNGAN STRATEGIS

Tujuan pembelajaran bagian ini adalah untuk memberikan pengertian tentang bagaimana sistem informasi di suatu organisasi memegang peranan dengan menganalisa

  1. tugas operasi dan manajemen pendukung dari sistem informasi dan
  2. peran sistem informasi dalam menolong organisasi mencapai keuntungan strategis dari para pesaingnya.
Bagian I : Sistem Informasi untuk Operasi dan Manajemen

Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama di dalam sebuah organisasi, yaitu:
  • Mendukung kegiatan-kegiatan usaha
  • Mendukung pengambilan keputusan manajemen
  • Mendukung persaingan keuntungan strategis
Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi.

SISTEM INFORMASI
  • Support of Strategic Advantage
  • Support of Management Decision making
  • Support of Business Operations
gambar: 1 klasifikasi operasi dan managemen

1. Klasifikasi Operasi dan Manajemen

Sistem informasi operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Sistem ini dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu:

  1. Transaction-processing systems (sistem proses-transaksi) mencatat dan memproses data dari transaksi bisnis, database terbaru, dan menghasilkan berbagai macam dokumen dan laporan.
  2. Keputusan operasional yang mengontrol proses-proses secara fisik dibuat oleh process control systems (sistem pengendalian proses).
  3. Komunikasi dan produktivitas kantor didukung oleh office automation systems (sistem otomasi kantor).

Sistem informasi manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu:

  1. Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting systems (sistem pelaporan informasi).
  2. Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan).
  3. Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems (sistem informasi eksekutif).

Klasifikasi lain dari sistem informasi adalah:

  • Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information systems (sistem informasi berbasis pengetahuan) lainnya.
  • Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari pengguna akhir (end users) ditetapkan oleh end user computing systems.
  • Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information systems.
  • Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information systems.
Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi.

OPERATIONS AND MANAGEMENT CLASSIFICATIONS OF INFORMATION SYSTEMS

Gambar 2 Klasifikasi sistem informasi berdasarkan tujuan utamanya

1. Perubahan Peranan Sistem Informasi

Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana: memproses transaksi, menyimpan data, accounting, dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya.
Pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Pada tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan.
Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi. Sebuah peran baru yang penting bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an.
Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan untuk memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis.

2. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

A. Transaction Processing Systems

Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems).
Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.


B. Process Control Systems

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan jalur perakitan (assembly lines) dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.


C. Office Automation Systems

Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.


2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:

  • Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
  • Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi.
Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri. Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam, yaitu (1) information reporting systems, (2) decision support systems, dan (3) executive information systems.

1. Information Reporting Systems

Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.

2. Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

3. Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti.

4. Expert Systems

Expert systems (sistem pakar) merupakan salah satu aplikasi artificial intelligence (AI) yang paling banyak digunakan. Expert systems (ES) adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuannya untuk bertindak sebagai konsultan ahli dalam area yang spesfik kepada pengguna. ES telah digunakan dalam berbagai bidang seperti kedokteran, teknik, ilmu fisika, dan bisnis. Sebagai contoh, ES digunakan untuk mendiagnosa penyakit, pencarian mineral, menganalisa senyawa kimia, dan perencanaan keuangan.

5. End User Computing Systems

End user computing (EUC) systems adalah sistem informasi berbasis komputer yang secara langsung mendukung aplikasi operasional dan manajerial oleh end users. Dalam EUC systems, end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam perangkat lunak untuk mendapatkan kembali informasi, pendukung keputusan, dan pengembangan aplikasi. Sebagai contoh, pengguna dapat megirim surat elektronik, menggerakkan model analitik, atau membangun aplikasi bisnis yang baru.

Bagian II : Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa
  1. persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,
  2. ancaman dari perusahaan baru,
  3. ancaman dari produk pengganti,
  4. kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan
  5. kekuatan tawar-menawar dari pemasok.

Gambar 3 Lingkungan persaingan dari sebuah industry

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
  1. Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
  2. Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
  3. Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
Tabel 1 Kegunaan dari strategi bersaing untuk menghadapi setiap faktor persaingan

  • Konsumen
  • Pemasok
  • Pesaing
  • Pendatang baru
  • Pengganti
  • Tujuan strategi
  • Strategi keunggulan biaya
  • Strategi perbedaan
  • Strategi inovasi
  • Menarik konsumen baru dan mengikat konsumen sekarang dengan switching costs.
  • Menawarkan harga yang lebih murah.
  • Menyediakan kualitas lebih baik.
  • Menyediakan produk baru.
  • Mengikat pemasok dengan switching costs.
  • Menolong pemasok menurunkan biaya.
  • Menolong pemasok meningkatkan pelayanan.
  • Menyediakan layanan pasokan yang unik.
  • Menghalau pesaing dengan mengikat konsumen dan pemasok.
  • Memiliki harga yang lebih rendah dari pesaing.
  • Merebut persaingan dengan fitur yang unik.
  • Menyediakan produk dan jasa yang berbeda.
  • Membuat rintangan untuk memasuki industri.
  • Membuat investasi baru tidak menarik.
  • Mempersulit masuknya produk baru.
  • Memasuki bisnis pendatang baru yang potensial.
  • Membuat produk pengganti menjadi tidak menarik.
  • Membuat penggantian secara ekonomi tidak mungkin.
  • Menyediakan fitur yang ada di produk pengganti.
  • Memproduksi produk pengganti.
  • Peran Strategis untuk Sistem Informasi

Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk

  1. meningkatkan efisiensi operasional,
  2. memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan
  3. membangun sumber-sumber informasi strategis.
1.Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat

menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.


2.Memperkenalkan inovasi dalam bisnis

Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.


3.Membangun sumber-sumber informasi strategis

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.


Tabel 2 Potensi strategi dari sistem informasi

Peran Strategis sistem informasi

Hasil potensial dari penggunaan strategi sistem informasi

  • Meningkatkan efisiensi operasional
  • Memperkenalkan inovasi bisnis
  • Membangun sumber informasi strategis
  • Meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasi.
  • Produk atau jasa baru.
  • Informasi strategis database.
  • Meningkatkan kualitas dan fitur produk serta jasa.
  • Pasar dan usaha baru, pengaturan usaha.
  • Sumber teknologi informasi strategis dan kapabilitas.
  • Meningkatkan proses operasional dan lingkungan kerja.
  • Produksi, distribusi, atau proses lain yang baru.
  • Sistem Informasi dan Rantai Nilai (Value Chain)
Konsep dasar lain yang juga penting dalam mengidentifikasi sistem informasi disebut rantai nilai (value chain). Konsep ini memandang perusahaan sebagai sebuah “rantai” dari aktivitas dasar yang menambah nilai suatu produk atau jasa, sehingga memperluas batas dari nilai tersebut.
Konsep rantai nilai ini dapat membantu manajer dalam memutuskan dimana dan bagaimana menggunakan kemampuan strategis dari teknologi sistem informasi. Jadi sistem informasi dapat digunakan untuk aktivitas bisnis secara spesifik yang membantu perusahaan memperoleh keuntungan strategis di pasar.


Sistem Informasi Strategis dan End User Manajerial

Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
http://dodiccitg4.wordpress.com/2007/09/16/sistem-informasi-untuk-operasi-manajemen-dan-keuntungan-strategis/ diakses tanggal 14 september 2008





 

Teknologi Informasi di Perusahaan Jasa Travel Agent dan Pariwisata

Beberapa tahun terakhir ini bisnis pariwisata mengalami banyak penurunan. Selain akibat bencana alam dan masalah keamanan yang sedang dialami oleh Indonesia, penurunan juga terjadi karena saat ini industri pariwisata memang tidak diolah secara optimal. Padahal, industri pariwisata juga sama memiliki potensi yang besar guna menaikkan jumlah pendapatan devisa negara kita. Selain itu, Indonesia memiliki potensi wisata yang tinggi mengingat lahan yang luas dan garis pantai yang kedua terpanjang di dunia setelah Kanada.

Di masa lalu Indonesia sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan mancanegara. Namun, pada saat ini jumlahnya wisatawan mancanegara mengalami penurunan akibat hal-hal tersebut diatas.

Terlepas dari menurunnya jumlah wisatawan mancanegara, jumlah wisatawan domestik mulai memperlihatkan perannya yang menonjol dalam mengisi kekosongan pariwisata akibat anjloknya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung. Pada bulan-bulan periode liburan sekolah, pada minggu-minggu libur nasional sebagai musim puncak yang telah mentradisi seperti 17 Agustusan, Idul Fitri, Natal dan tahun baru, kawasan pariwisata menjadi ramai oleh wisatawan domestik yang berkunjung.

Maka bilamana kelompok umur sekolah lanjutan dan mahasiswa diambil sebagai salah satu contoh segmen wisatawan domestik, mungkin pihak usaha agen perjalanan dan atau operator tur mengambil harus insiatif agar proaktif menciptakan paket-paket perjalanan atau wisata pada periode di luar musim liburan sekalipun. Karena segmen ini mulai menjadi pangsa pasar yang sangat menggiurkan bagi bisnis perjalanan dan wisata.

Para wisatawan domestik ini berkunjung ke daerah-daerah wisata dengan menggunakan berbagai alat transportasi. Bahkan bepergian dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelumnya dianggap sebagai fasilitas mewah pada saat ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat luas. Seiring dengan bertambahnya pesaing perusahaan penerbangan di negara kita, maka semakin menurun harga dari fasilitas transportasi yang ditawarkan. Ini terlihat dari jumlah penumpang pesawat terbang yang kian padat daripada masa sebelumnya.

Bangsa memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat sehingga menimbulkan tradisi untuk menginap di rumah famili atau kenalan ketika mengunjungi suatu daerah wisata. Namun seiring dengan waktu tradisi ini mulai digantikan dengan menempati hotel dan tempat-tempat penginapan yang sejenis. Maka tingkat hunian hotel pun bertambah naik berkat diisi oleh tamu-tamu dari dalam negeri sendiri. Bahkan pada musim-musim liburan sekolah, kelompok-kelompok kecil usia sekolah menengah umum tingkat atas dan usia mahasiswa, sudah mulai terbiasa melakukan kunjungan wisata menggunakan angkutan udara selain darat, dan menggunakan fasilitas hotel.

Yang tidak kurang menariknya untuk diperhatikan ialah fakta bahwa mereka dengan mudah dapat membeli tiket langsung dari perusahaan penerbangan dengan harga yang ”murah” itu. Mereka dapat dengan mudah memesan langsung kamar hotel dengan harga yang ”murah” pula. Itu artinya, kalau di masa lalu membeli tiket penerbangan di kantor-kantor penjualan perusahaan penerbangan, akan pasti mendapatkan harga yang berada di atas harga jual pada perusahaan-perusahaan agen perjalanan. Kini, hal itu tidak lagi menjadi keharusan yang berlaku. Demikian pula memesan kamar hotel, bilamana dilakukan langsung oleh konsumen ke hotel, di masa lalu, akan lebih mahal dibandingkan bilamana dilakukan melalui biro perjalanan. Kini fakta itu tidak berlaku lagi.

Biro perjalanan wisata kini tidak punya pilihan, harus berubah mengikuti arus perubahan besar yang dipicu oleh revolusi Internet. Bila tidak, sudah pasti bakal gulung tikar ditelan oleh gelombang perubahan yang dibuatnya. Pesan tiket sekarang, tinggal meng-klik mouse komputer...
.... Artinya, melalui Internet memungkinkan kedua maskapai (supplier) langsung berhubungan dengan klien (calon pengguna jasa/penumpang) untuk booking maupun customer service yang lebih baik dan cepat. Arti lainnya lagi, kini era commission free sudah mulai merambah ke industri perjalanan wisata.”

(Abacus Indonesia,”Online Booking Mematikan Biro Perjalanan?”, http://www.angkasa-online.com/11/02/lain/lain5.htm, 2006).

Maka akan sangat wajar apabila banyak biro jasa perjalanan mengeluhkan pendapatannya tergantung dari commission fee. Kekhawatiran yang dapat kita pandang wajar terhadap pelayanan baru maskapai-maskapai yang memperkenalkan pelayanan langsung kepada calon penumpang di sejumlah pusat pertokoan dan perdagangan dalam jasa penjualan tiket menggunakan jasa elektronik. Jelas dengan jasa ini, komisi otomatis hilang.
Sedangkan di sisi lain para maskapai tersebut memang tidak punya pilihan lain, selain ikut arus trend yang kini melanda dunia jual tiket di Internet yang kini makin populer dan jauh lebih mudah daripada cara konvensional selama ini. Apabila maskapai tersebut tidak ikut berlomba dalam menyediakan kemudahan maka akan sulit bertahan karena tergilas persaingan.

Dewasa ini, pasar travel merupakan sebuah gelanggang global, tempat dimana para pembeli (biro perjalanan dan publik) dan penjual (hotel, maskapai penerbangan, perusahaan sewa mobil, dll) melakukan transaksi. Berbeda dengan industri consumer product lainnya, bisnis travel sudah cukup lama memanfaatkan teknologi informasi dalam menjajakan dagangannya. Sejak era 70-an, para pengelola biro perjalanan sudah bisa mengakses sistem reservasi penerbangan melalui sebuah sistem yang dinamakan global distribution system (GDS). Reservasi pun dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.”
(Linux-Dari Dinosaurus ke Penguin, e-Bizz Asia, http://www.ebizzasia.com )

Persaingan yang semakin ramai tentu merupakan pendorong terjadinya perubahan itu. Persaingan terbuka dan keras membuat produsen barang dan jasa harus semakin memperpendek jarak antara konsumen dan produk atau jasa yang diperjualbelikan.
Selain persaingan yang memacu, kemudahan yang diciptakan oleh teknologi informasi dan telekomunikasi juga telah merubah kebiasaan-kebiasaan niaga masa lalu. Dengan menelepon saja, orang kini mudah membeli tiket atau memesan kamar hotel. Kendati belum merebak benar, memesan dan membeli pun dengan mudah bisa dilakukan melalui internet.

Kedatangan wiman ke sini tidak terlepas dari upaya promosi sektor pariwisata di luar negeri. Pemanfaatan teknologi informasi seperti internet merupakan salah satu cara untuk memperluas jangkauan promosi tersebut...
... Dengan memanfaatkan layar internet perusahaan ini menyediakan jasa pemasangan iklan dengan target promosi tersebut akan terakses di luar negeri dengan cepat serta jangkauan yang lebih luas.”
(Bali Online Indonesia, www.indo.com/corp/bi6dec96.html, 1997)

Berdasarkan data Forester Research, sektor travel memang memiliki kepentingan paling tinggi terhadap eksistensi Internet. Soalnya, selain lebih mudah, wisatawan juga lebih banyak memberikan pilihan peluang. Forester Research menghitung tak kurang dari 25 juta orang kini mencari informasi wisata melalui Internet.”
(e-Travel Jalan Maya Mengatur Perjalanan, http://www.ebizzasia.com/0105-2003/enterprise,0105,01.htm, 2003)
Jadi, posisi dan peran yang tadinya amat sentral dimainkan oleh agen perjalanan atau operator tur, kini nyata telah bergeser. Posisi dan peran sentralnya semakin terkuras. Kuat petunjuk bahwa pengurasan itu akan semakin deras, walaupun perannya tidak akan pernah habis sama sekali.

Perusahaan yang akan secara langsung dirugikan oleh e-commerce adalah agen perjalanan, tiket bioskop, katalog mail-order, dan toko retail – terutama toko perangkat lunak. Mungkin kalau di Indonesia yang terasa hanya bagi agen perjalanan & bisnis sekitar turis. E-commerce dengan nyata telah mempengaruhi teritori bisnis tersebut. Menurut laporan Forrester Research http://www.forrester.com/ prediksi penjualan di sales & tiket perjalanan melalui Internet akan naik dari US$475 juta di tahun 1997 ke US$10 milyar di tahun 2001. Angka tersebut merepresentasikan 8% dari semua penjualan tiket perjalanan di US.”
(Onno W. Purbo, 10 Pertanyaan E-commerce, www.ai3.itb.ac.id/Tutorial/E-Commerce.htm,
2003)

Padahal, di masa lalu pun, belum pula sempat berkembang kebiasaan para wisatawan domestik kita dalam menggunakan jasa agen perjalanan atau operator tur untuk mengatur kegiatan wisata mereka di dalam negeri. Untuk wisata ke keluar negeri atau outbound tour, jelas keharusan itu tak terelakkan.

Peran perantara agen perjalanan tidak bertambah. Apa yang harus dilakukan oleh para agen jasa perjalanan adalah membuat variasi-variasi baru dalam berbisnis. Untuk bisa bertahan di dunia bisnis yang global maka setiap pelaku bisnis, dalam hal ini para agen perjalanan dan wisata, harus mempunyai keunikan yang dapat membuatnya bertahan sebagai perantara perjalanan.

"Saat ini, teknologi membantu kita dalam membuka jalan pada knowledge-based economy guna meningkatkan diri. Jadi kuncinya adalah, investasi pada orang yang dibekali pengetahuan, keterampilan dan informasi yang dibutuhkan dalam knowledge based economy dan dunia tanpa batas Internet,"
Iwan Susilo, Managing Director Abacus Distribution Systems Indonesia, Abacus Indonesia,”Online Booking Mematikan Biro Perjalanan?”, http://www.angkasa-online.com/11/02/lain/lain5.htm, 2006).

Apabila saat ini penggunaan Teknologi Informasi dapat membuat peran perantara agen perjalanan berkurang, maka seiring dengan itu agen perjalanan harus menemukan cara untuk menggunakan Teknologi Informasi sebagai alatnya. Para pengusaha agen perjalanan tentu tidak menginginkan para pelanggannya lari ke perusahaan jasa lain karena perusahaan lain tersebut menawarkan kemudahan atau fasilitas yang lebih.

Belum lagi bicara tentang potensi pasar yang bisa diraih apabila kita menggunakan Teknologi Informasi masa kini. Contohnya saja suatu penyedia jasa perjalanan melakukan promosi melalui website maka bukan saja para konsumen yang berada di lokasi yang dekat dengan perusahaan tetapi seluruh dunia dapat mengetahui tentang keberadaan penyedia jasa perjanan tersebut. Bukan tidak mungkin perusahaan tersebut akan mampu menambah pangsa pasarnya ke mancanegara.

Bandingkan biaya promosinya dengan cara promosi yang konvensional. Untuk melakukan promosi ke berbagai tempat di luar negeri tentunya akan membutuhkan biaya yang sangat besar.

Di Indonesia, kini hampir semua biro perjalanan (travel agent) melengkapi pelayanannya dengan website. Semua fasilitas sudah disediakan di Internet. One stop services, begitu istilah populernya.”
(e-Travel Jalan Maya Mengatur Perjalanan, http://www.ebizzasia.com/0105-2003/enterprise,0105,01.htm, 2003)

Jadi, apa yang disediakan oleh jasa perjalanan sekarang ini hampir menyeluruh, melingkupi semua keperluan dari sebuah perjalanan. Sehingga memunculkan istilah atau yang dalam dunia maya dikenal sebagai istilah One Stop Services.

Websites tersebut juga bukan hanya dijadikan sebagai ajang promosi namun bisa juga sebagai toko online yang melayani kebutuhan pelanggan seperti layaknya toko yang selama ini kita kenal, hanya perbedaannya terletak pada cara kita berbelanja di sana. Pelanggan cukup duduk bertransaksi secara online melalui komputer dan koneksi internetnya.

Internet kini muncul sebagai alternatif sistem distribusi informasi perjalanan. Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena Internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis customer yang besar ke sebuah marketplace terpusat.

Hal Rosenbluth, presiden dan CEO Rosenbluth Internasional, agen travel di Philadelphia, punya visi untuk travel di masa mendatang, yang disebut The Vacation Chamber. Visi ini ditujukan untuk dua pasar. Pertama, pelanggan yang punya uang tapi tidak punya waktu.

Kedua, pelanggan yang punya waktu tapi tidak punya uang.
Menurut Rosenbluth, di masa mendatang, kedua kategori pelanggan itu masuk ke dalam suatu ruangan dan menikmati pemandangan, suara, dan suasana liburan di tujuan wisata, tanpa perlu uang dan waktu untuk pergi ke sana. Cukup dilakukan di depan komputer.

Visi Rosenbluth itu bukan tidak mungkin terjadi. Namun, tidak dalam waktu dekat ini. Kini, berlibur masih ditujukan bagi mereka yang memiliki waktu dan uang.

Namun, mereka tidak usah repot-repot untuk mengurusi reservasi dan akomodasinya. Cukup duduk di depan komputer dan membuka situs pelayanan pariwisata. Di situ sudah lengkap pelayanannya; mulai dari biro perjalanan, booking hotel, ticketing, hingga penyewaan mobil.”

(e-Travel Jalan Maya Mengatur Perjalanan, http://www.ebizzasia.com/0105-2003/enterprise,0105,01.htm, 2003)

Tidak hanya mengurusi soal pemesanan tiket, pelanggan juga bisa melakukan pemesanan hotel, informasi tempat wisata, bahkan penawaran kemudahan pembayaran secara online. Maka sangat wajar apabila sebagian besr masyarakat pelaku perjalan dan wisata banyak memilih kemudahan ini, karena semuanya dapat dilakukan secara privat di tempat pribadi, tidak perlu capek mengantri atau melakukan perjalanan ke kantor biro perjalanan yang dimaksud. Ini dapat menjamin kenyaman dari pelanggan yang tentunya tidak mau banyak membuang banyak waktu untuk hal-hal yang tidak perlu seperti kemacetan jalan raya dalam perjalan menuju kantor biro perjalanan.

Namun pertanyaan yang sering terungkap dari pengguna jasa layanan melalui Internet adalah seberapa aman transaksi-transaksi yang dilakukan secara online. Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman daripada di dunia biasa.

Untuk merchants, e-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.
Banyak kasus-kasus pencurian kartu kredit atau pembobolan rekening yang diberitakan di media. Sebenarnya Sistem e-commerce dapat membantu menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan.
Namun masalah kejahatan di dunia maya bukanlah sesuatu yang harus dijadikan alasan untuk membatalkan kepercayaan kita kepada bisnis perjalanan dan wisata atau pun bisnis-bisnis yang dilakukan secara online lainnya, karena pada dasarnya suatu kejahatan bukan berawal dari bisnis online itu sendiri.
Suatu kejahatan dapat terjadi karena peluang. Memang harus diakui peluang untuk melakukan suatu kejahatan di dunia maya terbuka lebar, namun seperti juga halnya kejahatan konvensional lainnya maka dapat dibuat suatu undang-undang bagi penggunaan dunia maya atau lebih dikenal dengan istilah cyber law. Lagi pula risiko untuk bertansaksi di luar dunia maya juga memiliki banyak risiko yang sama besarnya dengan transaksi dunia maya. Sekali lagi ini tergantung dari pribadi masing-masing pengguna.

Bagaimana pun saat ini bisnis dunia sudah bergulir kearah bisnis online. Akan sangat merugikan bagi para pengguna maupun penyedia jasa apabila tidak bersedia mengikuti perkembangannya. Karena begitu banyak penghematan, baik penghematan waktu atau pun biaya, dan keuntungan-keuntungan lain yang diperoleh sari suatu kecanggihan Teknologi Informasi. Terutama keuntungan dari segi perebutan pangsa pasar yang semakin meluas dan mendunia.
 

pembagian sistem informasi

sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis.

Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :

1. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli/Sistem Pakar (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan
seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.








 

PROFIL PARIWISATA KAB.TABANAN

Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kabupaten dari 9 Kabupaten dan kota yang terdapat di Provinsi Bali. Secara geografi kabupaten Tabanan terletak pada posisi yang cukup strategis karena berbatasan dengan Kabupaten Badung di sebelah Timur, sedangkan di Utara berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana dan sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.

Pemilihan objek wisata di Kabupaten Tabanan yakni Obyek wisata bedugul dengan danau dan kebun rayanya merupakan salah satu andalan kabupaten Tabanan dibidang Pariwisata. Selain itu Tanah Lot yang mempunyai pemandangan indah serta keindahan pemandangan lumbung padi Jatiluwih (keasrian alam) merupakan andalan lain wisata di kabupaten Tabanan.
Pemilihan objek wisata di Kabupaten Tabanan sebagai lokasi penelitian didasarkan berbagai pertimbangan yaitu:
  1. Kabupaten Tabanan memiliki objek wisata andalan yang ada di Propinsi Bali.
  2. Obyek Wisata di Kabupaten Tabanan sebagai salah satu objek wisata yang lebih mengkhusus perhatian ke lingkungan (pariwisata alternatif).
  3. Obyek Wisata di Kabupaten Tabanan merupakan objek yang kaya akan keindahan alam yang dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi tempat tersebut (pariwisata berkelanjutan)
    profil kab.docdownload the complete here
 

museum subak sanggulan

Museum Subak adalah sebuah museum yang mengoleksi alat-alat pertanian tradisional Bali dan semua dokumentasi itu bertujuan untuk mengingatkan generasi muda tentang Organisasi subak yang terkenal di dunia. Museum ini terletak di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, tepatnya 20 Km bagian barat dari kota Denpasar. Museum ini dibuka untuk umum dan menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Tabanan, Bali bagian barat. Letak museum ini sangat strategis di kota Tabanan dan dekat dengan tujuan wisata lainnya di kabupaten ini.

Museum subak terdiri dari bangunan yang ditutup dan dibuka. Gedung yang ditutup terdiri dari stand pameran di mana kita dapat memenuhi demonstrasi dari objek yang berkaitan dengan pekerjaan petani, audio visual kegiatan subak dalam kaitan dengan pengelolaan air irigasi, perpustakaan dan kantor. Buka bangunan adalah visualisasi dari demonstrasi subak dalam bentuk mini yang terdiri dari kolam renang sebagai tempat relokasi irigasi, sebuah terowongan untuk arus air dari kolam renang dengan air relokasi. Obyek dan peralatan petani yang ditampilkan dalam pameran adalah peralatan bangunan dan objek yang diatur, misalnya seperti peralatan untuk pembukaan peternakan pertanian, system irigasi, pengolahan peternakan, konservasi tanaman panen, dan peralatan dapur. Museum subak memiliki beberapa fungsi yang diantaranya yaitu :
 Sebagai pusat pembelajaran investigasi dan dokumentasi
 Sebagai tempat penyaluran ilmu
 Tempat pengenalan Budaya
 Tempat untuk mengintrospeksi manusia
 Tempat mirroring manusia sejarah
 Tempat untuk menikmati seni budaya dan objek umumnya
Dalam usaha pariwisata, tempat ini dapat berupa sebagai daerah tujuan wisata, terutama untuk mendatangkan wisatawan dari negara-negara besar seperti Amerika, Eropa, Jepang, dll serta merupakan salah satu tempat yang unik dan menarik di Bali.
museum subak.docdownload the complete here
 

perancangan sistem informasi

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

Desain sistem
secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara
umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan
didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer
dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain
sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan
dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.
Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi
dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk
pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output,
input, database, teknologi dan kontrol.
perancangan TI.docdownload the complete here
 

Aplikasi Sistem Teknologi Informasi di Fungsi-Fungsi Organisasi

Perkembangan teknologi di dunia ini sangat cepat dan kompleks. Bahkan perkembangan dari teknologi menjamah pada setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Teknologi tersebut mempermudah manusia dalam melaksanakan atau menjalani kehidupannya. Perkembangan teknologi inipun dibarengi dengan pemikiran untuk menciptakan sistem teknologi informasi pada bidang-bidang dan fungsi-fungsi tertentu. Hal ini berarti bahwa perlu dibentuk sebuah software atau perangkat lunak yang mengatur dan mengelola input, proses serta output sebuah data tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan.
Aplikasi Sistem Teknologi Informasi.docdownload the complete here
 

LAPORAN STUDI VISIT DESA BUDAYA KERTALANGU

Desa Wisata Kertalangu. Letaknya tidak begitu jauh dari kota Denpasar, tepatnya di By Pass Sanur, daerah Kesiman. Desa Wisata Kertalangu ini sebenarnya adalah suatu kawasan persawahan tapi menjadi sedikit berbeda karena disana dibangun jogging track melingkar yang dapat dipakai sebagai areal untuk jogging atau sekedar jalan santai sambil menikmati pemandangan sawah.


Ide ini berasal dari seorang pengusaha lokal yang sangat jenius.Sebenarnya Desa Wisata Kertalangu memang sudah lama dirintis dan sudah lumayan terkenal dikalangan masyarakat Denpasar, terutama yang senang jalan-jalan. karena ini bisa menjadi alternatif liburan yang murah meriah dan tidak jauh dari kota. Apalagi bisa sambil olah raga dan menghirup udara segar bebas polusi. Terbukti tempat ini selalu ramai tiap pagi atau sore, terutama di akhir pekan atau hari libur. Untuk masuk kawasan ini pun kita juga tidak perlu membayar tiket apapun, cukup bayar parkir saja.Jogging atau olah raga disini cukup menyenangkan. Terutama buat mereka orang kota yang tidak terbiasa dengan alam persawahan, atau bagi mereka yang dulunya orang desa dan ingin bernostalgia dengan masa kecilnya waktu bermain-main disawah. Disini kita bisa melihat aktifitas para petani yang bekerja disawah.

Desa wisata ini, selain terdapat jogging track di areal persawahan juga tersedia gazebo-gasebo yang bisa dimanfaatkan untuk bersantai atau sekedar istirahat setelah capek berolah raga. Jika suka dengan kegiatan memancing, disana juga ada kolam ikan. Pengunjung dapat pinjam/nyewa alat pancing dan nantinya akan membayar sesuai dengan berat ikat yang dipancing. Ikannya bisa dibawa pulang atau dimasak dan dimakan disana.
study visit.doc download the complete here
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ILMU PARIWISATA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger